Senin, 20 April 2009

10% perokok terkena kanker paru paru

TEMPO Interaktif , Chicago: Rokok bisa menyebakan kanker adalah hal biasa. Namun, ilmuwan telah berhasil mendeteksi dua hal yang secara langsung menyebabkan risiko kanker paru-paru.

Jian-Min Yuan peneliti dari Universitas Minnesota mengungkapkan, konsentrasi dari urine atau air kencing perokok mengandung nikotin yang disebut NNAL tinggi, terbukti dua kali lipat mampu mengembangkan kanker daripada perokok dengan konsentrasi NNAL dalam urine yang rendah.

Sementara perokok yang memiliki kadar NNAL dalam urine-nya tinggi ditambah dengan kadar continine yang juga diproduksi nikotin-- akan delapan kali lebih beresiko kanker paru-paru dibandingkan dengan orang yag mempunyai kadar urine dengan dua komposisi ini yang lebih rendah.

Penemuan ini setidaknya membuka tabir mengapa perokok ada yang menderita kanker sementara yang lainnya tidak. Hanya satu dari sepuluh perokok menderita kanker paru-paru.

Penelitian ini menemukan dalam binatang dengan konsentrasi NNAL mempunyai angka rata-rata lebih tinggi menderta kanker paru-paru. Namun efek ini kepada manusia masih belum jelas benar.

Para peneliti telah mengumpulkan data dari 50 ribu orang Cina baik laki-laki maupun perempuan yang berusia 45 sampai 74 tahun. Selain merokok, gaya hidup lain dari orang-orang yang diteliti juga diamati, peneliti mengumpulkan contoh darah dan urin mereka.

Yuan dan koleganya meneliti 246 perokok yang menderita kanker paru-paru dan 245 perokok yang telah sepuluh tahun yang tidak menderita kanker ini. Setelah dihitung jumlah rokok yang dihisap setiap harinya, mereka menemukan orang yang mengidap NNAL pada tingkat medium dengan 43 persen beresiko menderita kanker paru-paru paling rendah.

Yuan mengatakan bahwa tes untuk NNAL dan continine di dalam urine mungkin akan dilayani sebagai jalan baru untuk memprediksi resiko kanker paru-paru. Tujuan kami dalam tiga sampai lima tahun ke depan informasi ini akan didapat secara masal dan dapat digunakan untuk tes penyaringan sebagai tanda resiko bagi para perokok, ujar Yuan.

Kanker paru-paru sendiri telah membunuh 1,2 juta orang setiap tahun dan kasus paling tinggi sebagai kanker pembunuh secara global.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar