Minggu, 19 April 2009

Bakso Langganan SBY, MEGAWATI,SOEHARTO, SULTAN HAMENGKU, HIDAYAT NUR WAHID

Bakso Langganan SBY, MEGAWATI,SOEHARTO, SULTAN HAMENGKU, HIDAYAT NUR WAHID

TEMPO Interaktif, Jakarta: Hilangkan atribut mereka sebagai pemimpin partai. Lihatlah selera makan tokoh-tokoh itu. Tak semua punya tempat favorit. Ketua Umum Jusuf Kalla suka masakan ayam di Sederhana, restoran masakan padang franchise. Atau Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya, yang menurut orang-orang dekatnya lebih suka masakan rumah. Tapi sebagian besar punya tempat kelangenan.

Warung Pak Made
Jalan Pudak, Batu Bulan, Gianyar, Bali

Merupakan langganan Megawati Soekarnoputri. Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini gemar memesan paket dua udang, irisan cumi, dan ikan bakar. Harganya Rp 65.000-85.000 per porsi.
Didirikan pada 1994 oleh I Made Kyana, warung ini punya ciri khas. Ikan dibakar dengan olesan minyak dan rempah. Jaraknya diatur agar ikan tak terjilat api dan tetap bersih.

Bakso Sukowati
Perempatan Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, kesengsem dengan bakso buatan Sukimin ini sejak tinggal di Puri Cikeas, Bogor, pada 1994. Ia selalu memesan bakso plus mi kuning, yang dijual Rp 8.000 per mangkuk.
Memulai usaha pada 1991, Sukimin mendapat berkah setelah Yudhoyono terpilih menjadi presiden pada 2004. Keluarga Presiden selalu memesan baksonya setiap kali menggelar acara di rumah pribadinya. Tentu saja, tim dokter kepresidenan lebih dulu mengeceknya.

Restoran Lie Djiong
Jalan Brigjen Katamso 21, Yogyakarta

Sejak kecil Sri Sultan Hamengku Buwono X menyukai burung dara goreng tepung restoran yang didirikan pada 1940 ini. Harganya Rp 39.000 per porsi. Saya suka gurihnya, kata calon presiden dari Partai Republik Nusantara ini.
Masakan Lie Djiong juga dipesan keluarga Keraton untuk menjamu tamu dan sanak keluarga. Selain menyajikan burung dara goreng tepung, restoran ini punya menu andalan: angsio cakar ayam dan kamar bola (masakan sejenis capcai). Sarsaparilla bisa jadi pilihan minuman.

Tongseng Mbok Galak
Jalan Mangunsarkoro 122, Sumber, Solo, Jawa Tengah

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hidayat Nur Wahid adalah pemburu tongseng. Ia selalu mencari menu berbahan daging kambing ini. Tongseng Mbok Galak merupakan tempat favoritnya. Dibuka oleh Sakiyem sejak 1982, warung ini menjual tongseng Rp 14.000u per porsi.
Tongseng Mbok Galak dimasak dengan bumbu khas Jawa. Jahe dan mericanya terasa menyengat lidah. Potongan dagingnya empuk, dan tak tercium lagi bau kambingnya.

Bakmi Kadin
Jalan Bintaran Kulon 3 dan 7, Yogyakarta

Nah, untuk yang ingin mengenang mantan presiden Soeharto, warung ini pilihan tepat. Warung yang didirikan Mbah Karto pada 1947 ini adalah langganan penguasa Orde Baru itu. Menu favoritnya bakmi godok. Soeharto pun sering memanggil Bakmi Kadin ketika berkuasa.
Rochadi, sang pemilik, membuka rahasia: keunggulan warungnya ada pada pengolahan mi basahnya. Untuk menjaga rasa, bakmi dimasak dengan anglo (tungku) berbahan bakar arang. Selain bakmi godok, tersedia bakmi goreng, capcai godok, dan capcai goreng. Harganya Rp 17.000-Rp 20.000.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar