Kamis, 23 April 2009

Kanker Payudara menurun

London: Ini mungkin kabar menggembirakan bagi kaum hawa. Kanker payudara yang pernah menjadi pembunuh nomor satu di dunia, kini mencapai angka terendah dari penyakit yang banyak menghantui kaum ibu ini.

Gaya hidup seperti mengkonsumsi minuman beralkohol, obesitas dan ibu yang terlambat mempunyai anak adalah kontribusi yang besar memicu resiko kanker payudara. Resiko yang diterima dari gaya hidup seperti ini mencapai 50 persen dalam seperempat abad terakhir.

Populasi usia bertambah tua yang semakin meningkat dan kenyataan bahwa terapi hormon juga diagnosa awal mempunyai hubungan erat dalam penurunan angka kematian akibat penyakit ini.

Dalam penelitian kanker di Inggris menunjukkan angka kematian perempuan karena kanker ini mencapai tingkat terendah selama hampir 40 tahun. Lihat saja di tahun 2007, ada 11.990 perempuan di Inggris tewas karena kanker payudara, hal ini jauh lebih sedikit dibandingkan tahun 1971 yang mencapai 12.472 angka kematian akibat kanker payudara ini.

Dari tahun 1971 ini, angka kematian terus meningkat dan mencapai puncaknya pada tahun 1989, dengan angka kematian 15.625. Sejak itu, angka kematian akibat kanker payudara ini mulai menurun dari 41,6 wanita per 100 ribu di tahun 1989 kemudian menurun sampai 26,7 wanita per 100 ribu di tahun 2007.

Para ahli mengatakan, perawatan dan diagnosa awal adalah faktor utama dari penurunan angka kematian ini. Peningkatan kemoterapi, radioterapi dan perawatan hormon seperti Tamoxifen dan Anastrozole membantu mencegah penyakit ini kembali muncul.

Profesor Peter Johnson, peneliti kanker di Inggris mengatakan perkembangan ini cukup mengejutkan. Sangat menakjubkan dan memompa semangat melihat perempuan bisa menghadapi penyakit ini sekarang daripada 40 tahun lalu, meskipun diagnosa kanker payudara saat ini harus lebih sering.

Saat ini, kanker payudara di Inggris diidap oleh 45.500 wanita dan sekitar 300 laki-laki setiap tahunnya. Sementara kanker yang menjadi penyebab kematian kedua bagi wanita adalah kanker paru-paru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar